Pages

Subscribe:

Labels

Rabu, 18 Juli 2012

KARAKTERISTIK INFRASTRUKTUR DAN FASILITAS

2.2.3     Karakteristik Infrastruktur dan Fasilitas
Kondisi infrastruktur, fasilitas, dan utilitas merupakan sarana pendukung aktivitas penduduk. Tanpa adanya ketiga hal tersebut akan sangat sulit untuk memenuhi kebutuhan penduduk. Kecamatan Bogorejo yang terbagi atas beberapa desa juga telah dilengkapi infrastruktur, fasilitas, dan utilitas yang berbeda-beda tiap desanya.
·                Infrastruktur
Gayam
Desa Gayam memiliki infrastruktur berupa jalan yang pada tahun 2010 telah diperbaiki melalui dana PNPM. Jalan lingkungan ini telah diperbaiki dengan betonisasi sehingga lebih memudahkan mobilisasi penduduk Desa Gayam. Di sisi kanan dan kiri jalan lingkungan desa ini juga terdapat drainase yang masih sederhana sehingga mampu mengalirkan aliran air saat musim hujan. Kondisi pengelolaan persampahan di desa ini juga masih sangat sederhana. Setiap penduduk mengelola sampah rumah tangganya masing-masing dengan dikubur di pekarangan rumah atau dengan dibakar.

Tempurejo
Infrastruktur yang ada di Desa Tempurejo yaitu berupa jalan lingkungan, drainase di sekitar jalan lingkungan, dan persampahan. Kondisi jalan lingkungan yang ada di Desa Tempurejo ini sudah beraspal namun di beberapa titik terjadi kerusakan aspal. Drainase di sisi jalan lingkungan juga sudah sangat baik untuk mengalirkan aliran air. Kondisi pengelolaan persampahan di desa ini sedikit berbeda dengan kondisi pengelolaan sampah di Desa Gayam. Di desa ini sampah telah dikumpulkan menjadi satu, kemudian dibakar.

Gandu
Desa Gandu memiliki kondisi infrastruktur jalan yang sudah rusak dan tidak adanya penerangan lampu jalan. Selain itu kondisi jalan di desa ini juga cukup terjal sehingga semakin menghambat pergerakan atau mobilisasi penduduk. Sebenarnya modal tenaga masyarakat untuk memperbaiki jalan sudah sangat cukup, namun lagi-lagi kendala finansial yang menghambat pembangunan infrastruktur jalan di sini. Drainase di desa ini juga telah dibangun, namun sepertinya kurang mendapatkan perawatan sehingga tampak kerusakan di beberapa bagian. Pengelolaan sampah di desa ini juga kurang terkoordinir, di beberapa rumah penduduk terlihat sampah yang dibuang begitu saja sehingga menimbulkan kesan yang kumuh pada lingkungan sekitar.


Bogorejo
Desa Bogorejo yang merupakan ibukota Kecamatan Bogorejo ini memiliki kualitas jalan lokal yang sudah beraspal dan dalam kondisi yang baik. Jalan ini menghubungkan langsung Kecamatan Bogorejo dengan Kecamatan Jepon. Di sisi lain, jalan lingkungan di desa ini memiliki lebar jalan yang cukup memadai untuk dilewati 2 mobil secara bersamaan, tetapi kondisinya masih tidak rata dan bergelombang. Kondisi drainase di jalan lingkungan Desa Bogorejo ini cukup baik karena mampu mengarahkan aliran air ketika hujan ke sungai yang membentang di desa ini.
 
Nglengkir
Desa Nglengkir merupakan desa yang terletak di daerah yang cukup tinggi sehingga jalan-jalan yang ada di desa ini cenderung menanjak. Kondisi ini hampir sama dengan kondisi jalan yang ada di Desa Gandu tetapi diperparah dengan kondisinya yang berbatu. Drainase jalan lingkungan yang mampu mengalirkan aliran air di desa ini juga masih sederhana, belum ada pembangunan lebih lanjut mengenai drainase. Pengelolaan persampahan di Desa Nglengkir juga masih dikelola secara mandiri oleh warga namun di desa ini penduduk lebih memilih membakar sampah di pekarangan.

Karang
Karanganyar
Desa Karang dan Desa Karanganyar memiliki kondisi infrastruktur yang hampir sama. Seperti kondisi jalan di kedua desa ini tergolong rata tetapi juga masih berbatu namun tidak separah kondisi jalan di Desa Nglengkir atau pun Desa Gandu. Kondisi drainase juga sudah terbangun dengan baik serta mampu mengalirkan aliran air di desa-desa ini. Drainase di kedua desa ini juga mengalirkan air yang berasal dari bendungan yang ada di Desa Karang. Aliran air tersebut digunakan untuk pengairan sawah di sekitar desa. Sedikit berbeda, pengelolaan sampah di Desa Karang yaitu dengan dibuang kemudian ditimbun. Di Desa Karanganyar, penduduk memilih membakar sampahnya di tanah kosong.


Jurangjero
Desa Jurangjero merupakan desa yang memiliki titik ketinggian paling tinggi dibandingkan dengan desa-desa lainnya yang ada di Kecamatan Bogorejo. Jalan di desa ini memiliki kelerengan yang curam yaitu antara 15 – 40%. Meskipun pada sebagian jalan sudah dilakukan betonisasi, tetapi di beberapa titik terdapat jalan yang terjal dan berbatu kasar. Hal ini benar-benar menghambat mobilisasi penduduk. Pengelolaan sampah di desa ini juga masih dilakukan secara mandiri oleh penduduk, sampah dikumpulkan di tanah kosong kemudian akan ditimbun.

Sendangrejo
Desa Sendangrejo memiliki kondisi jalan yang lebih baik jika dibandingkan dengan desa-desa lainnya. Jalan lokal di desa ini sudah dilakukan pengaspalan dan masih dalam kondisi baik. Jalan lingkungan di desa ini juga telah dilakukan betonisasi. Kondisi drainase di sisi jalan juga telah dibangun dengan baik untuk mengalirkan aliran air agar tidak menggenangi jalan. Satu hal yang kurang terkoordinir yaitu masalah pengelolaan sampah penduduk. Penduduk masih membuang sampah di tanah kosong sehingga seringkali merusak pemandangan.

·                Fasilitas
Fasilitas yang ada di desa-desa Kecamatan Bogorejo ini sudah mencukupi kebutuhan penduduk. Fasilitas yang tersedia seperti fasilitas pendidikan berupa gedung sekolah PAUD, TK, Sekolah Dasar, hingga gedung SMA. Selain fasilitas pendidikan ada pula fasilitas kesehatan berupa puskesmas, puskesmas pembantu, dan bidan. Fasilitas lainnya seperti fasilitas peribadatan serta perdagangan dan jasa juga ada di kecamatan ini.
Fasilitaas Bogorejo


Desa yang paling banyak memiliki fasilitas pendukung aktivitas penduduk yaitu Desa Bogorejo. Di desa ini terdapat gedung sekolah, masjid, puskesmas, kantor pos, pasar, dan pertokoan. Hal ini disebabkan oleh peran desa ini sebagai ibukota Kecamatan Bogorejo.








Fasilitas Jurangjero
Dalam hal fasilitas, desa-desa yang lain juga telah memiliki fasilitas-fasilitas dasar seperti fasilitas pendidikan hingga tingkat Sekolah Dasar, fasilitas kesehatan berupa puskesmas pembantu atau bidan, fasilitas peribadatan berupa masjid, hingga pertokoan kecil. Di Desa Jurangjero yang bisa dikatakan merupakan daerah paling sulit untuk dilewati juga telah tersedia fasilitas-fasilitas tersebut bahkan di desa ini terdapat gedung SMP yang sedang diperbaiki.


Bendungan Air Desa Gayam-Karang
Selain itu di dua desa yaitu Desa Gayam dan Desa Karang terdapat fasilitas lain berupa bendungan air yang digunakan untuk irigasi pertanian sawah yang terletak di sekitar bendungan tersebut. Kedua bendungan ini memiliki perbedaan pada sumber airnya. Bendungan di Desa Gayam merupakan bendungan sumber mata air yang berasal dari goa. Bendungan ini terus mengalirkan air untuk irigasi persawahan walaupun pada musim kemarau. Berbeda dengan yang ada di Desa Karang, bendungan di sini merupakan bendungan air hujan. Akibatnya bendungan ini hanya dapat mengairi pertanian sawah hanya pada saat musim penghujan.


·                Utilitas
Utilitas
Dalam hal penyediaan listrik, seluruh desa ini rata-rata telah dialiri listrik 450 watt hingga 900 watt. Di dalam pedesaan ada penduduk yang menggunakan listrik yang berasal langsung dari PLN ada pula yang menumpang listrik dari tetangganya. Dalam penggunaan air bersih, sebagian penduduk menggunakan sumur sebagai air bersih sisanya menggunakan Pamsimas. Beberapa desa memiliki sumur dan Pamsimas yang berasal dari dana PNPM, namun ada pula sumur yang secara mandiri dibangun oleh penduduk untuk memenuhi kebutuhannya. Di kecamatan ini tidak ada penduduk yang menggunakan PAM karena memang PAM belum masuk ke kecamatan ini. Sama halnya seperti saluran telepon yang belum masuk di Kecamatan Bogorejo. Seluruh warganya saat ini menggunakan telepon genggam untuk berkomunikasi. Dalam hal penyediaan air bersih, hanya ada 2 desa yang menggunakan Pamsimas yaitu Desa Tempurejo dan Desa Sendangrejo. Desa Sendangrejo telah menggunakan Pamsimas sebagai sumber air bersih sejak tahun 2005 dan Desa Tempurejo baru pada tahun 2008.

0 komentar:

Posting Komentar