2.2.3
Karakteristik Infrastruktur dan Fasilitas
Kondisi
infrastruktur, fasilitas, dan utilitas merupakan sarana pendukung aktivitas
penduduk. Tanpa adanya ketiga hal tersebut akan sangat sulit untuk memenuhi
kebutuhan penduduk. Kecamatan Bogorejo yang terbagi atas beberapa desa juga
telah dilengkapi infrastruktur, fasilitas, dan utilitas yang berbeda-beda tiap
desanya.
·
Infrastruktur
Gayam |
Desa
Gayam memiliki infrastruktur berupa jalan yang pada tahun 2010 telah diperbaiki
melalui dana PNPM. Jalan lingkungan ini telah diperbaiki dengan betonisasi
sehingga lebih memudahkan mobilisasi penduduk Desa Gayam. Di sisi kanan dan
kiri jalan lingkungan desa ini juga terdapat drainase yang masih sederhana
sehingga mampu mengalirkan aliran air saat musim hujan. Kondisi pengelolaan
persampahan di desa ini juga masih sangat sederhana. Setiap penduduk mengelola
sampah rumah tangganya masing-masing dengan dikubur di pekarangan rumah atau
dengan dibakar.
Tempurejo |
Infrastruktur
yang ada di Desa Tempurejo yaitu berupa jalan lingkungan, drainase di sekitar
jalan lingkungan, dan persampahan. Kondisi jalan lingkungan yang ada di Desa
Tempurejo ini sudah beraspal namun di beberapa titik terjadi kerusakan aspal.
Drainase di sisi jalan lingkungan juga sudah sangat baik untuk mengalirkan
aliran air. Kondisi pengelolaan persampahan di desa ini sedikit berbeda dengan
kondisi pengelolaan sampah di Desa Gayam. Di desa ini sampah telah dikumpulkan
menjadi satu, kemudian dibakar.
Gandu |
Desa
Gandu memiliki kondisi infrastruktur jalan yang sudah rusak dan tidak adanya
penerangan lampu jalan. Selain itu kondisi jalan di desa ini juga cukup terjal
sehingga semakin menghambat pergerakan atau mobilisasi penduduk. Sebenarnya
modal tenaga masyarakat untuk memperbaiki jalan sudah sangat cukup, namun
lagi-lagi kendala finansial yang menghambat pembangunan infrastruktur jalan di
sini. Drainase di desa ini juga telah dibangun, namun sepertinya kurang
mendapatkan perawatan sehingga tampak kerusakan di beberapa bagian. Pengelolaan
sampah di desa ini juga kurang terkoordinir, di beberapa rumah penduduk
terlihat sampah yang dibuang begitu saja sehingga menimbulkan kesan yang kumuh
pada lingkungan sekitar.
Bogorejo |
Desa
Bogorejo yang merupakan ibukota Kecamatan Bogorejo ini memiliki kualitas jalan
lokal yang sudah beraspal dan dalam kondisi yang baik. Jalan ini menghubungkan
langsung Kecamatan Bogorejo dengan Kecamatan Jepon. Di sisi lain, jalan
lingkungan di desa ini memiliki lebar jalan yang cukup memadai untuk dilewati 2
mobil secara bersamaan, tetapi kondisinya masih tidak rata dan bergelombang.
Kondisi drainase di jalan lingkungan Desa Bogorejo ini cukup baik karena mampu
mengarahkan aliran air ketika hujan ke sungai yang membentang di desa ini.
Nglengkir |
Karang |
Karanganyar |
Jurangjero |
Desa
Jurangjero merupakan desa yang memiliki titik ketinggian paling tinggi
dibandingkan dengan desa-desa lainnya yang ada di Kecamatan Bogorejo. Jalan di
desa ini memiliki kelerengan yang curam yaitu antara 15 – 40%. Meskipun pada
sebagian jalan sudah dilakukan betonisasi, tetapi di beberapa titik terdapat
jalan yang terjal dan berbatu kasar. Hal ini benar-benar menghambat mobilisasi
penduduk. Pengelolaan sampah di desa ini juga masih dilakukan secara mandiri
oleh penduduk, sampah dikumpulkan di tanah kosong kemudian akan ditimbun.
Sendangrejo |
Desa
Sendangrejo memiliki kondisi jalan yang lebih baik jika dibandingkan dengan
desa-desa lainnya. Jalan lokal di desa ini sudah dilakukan pengaspalan dan
masih dalam kondisi baik. Jalan lingkungan di desa ini juga telah dilakukan
betonisasi. Kondisi drainase di sisi jalan juga telah dibangun dengan baik
untuk mengalirkan aliran air agar tidak menggenangi jalan. Satu hal yang kurang
terkoordinir yaitu masalah pengelolaan sampah penduduk. Penduduk masih membuang
sampah di tanah kosong sehingga seringkali merusak pemandangan.
·
Fasilitas
Fasilitas
yang ada di desa-desa Kecamatan Bogorejo ini sudah mencukupi kebutuhan
penduduk. Fasilitas yang tersedia seperti fasilitas pendidikan berupa gedung
sekolah PAUD, TK, Sekolah Dasar, hingga gedung SMA. Selain fasilitas pendidikan
ada pula fasilitas kesehatan berupa puskesmas, puskesmas pembantu, dan bidan.
Fasilitas lainnya seperti fasilitas peribadatan serta perdagangan dan jasa juga
ada di kecamatan ini.
Fasilitaas Bogorejo |
Desa
yang paling banyak memiliki fasilitas pendukung aktivitas penduduk yaitu Desa
Bogorejo. Di desa ini terdapat gedung sekolah, masjid, puskesmas, kantor pos,
pasar, dan pertokoan. Hal ini disebabkan oleh peran desa ini sebagai ibukota
Kecamatan Bogorejo.
Dalam
hal fasilitas, desa-desa yang lain juga telah memiliki fasilitas-fasilitas
dasar seperti fasilitas pendidikan hingga tingkat Sekolah Dasar, fasilitas
kesehatan berupa puskesmas pembantu atau bidan, fasilitas peribadatan berupa
masjid, hingga pertokoan kecil. Di Desa Jurangjero yang bisa dikatakan
merupakan daerah paling sulit untuk dilewati juga telah tersedia
fasilitas-fasilitas tersebut bahkan di desa ini terdapat gedung SMP yang sedang
diperbaiki.
Bendungan Air Desa Gayam-Karang |
Selain
itu di dua desa yaitu Desa Gayam dan Desa Karang terdapat fasilitas lain berupa
bendungan air yang digunakan untuk irigasi pertanian sawah yang terletak di
sekitar bendungan tersebut. Kedua bendungan ini memiliki perbedaan pada sumber
airnya. Bendungan di Desa Gayam merupakan bendungan sumber mata air yang
berasal dari goa. Bendungan ini terus mengalirkan air untuk irigasi persawahan
walaupun pada musim kemarau. Berbeda dengan yang ada di Desa Karang, bendungan
di sini merupakan bendungan air hujan. Akibatnya bendungan ini hanya dapat
mengairi pertanian sawah hanya pada saat musim penghujan.
·
Utilitas
Utilitas |
Dalam
hal penyediaan listrik, seluruh desa ini rata-rata telah dialiri listrik 450
watt hingga 900 watt. Di dalam pedesaan ada penduduk yang menggunakan listrik
yang berasal langsung dari PLN ada pula yang menumpang listrik dari
tetangganya. Dalam penggunaan air bersih, sebagian penduduk menggunakan sumur
sebagai air bersih sisanya menggunakan Pamsimas. Beberapa desa memiliki sumur
dan Pamsimas yang berasal dari dana PNPM, namun ada pula sumur yang secara
mandiri dibangun oleh penduduk untuk memenuhi kebutuhannya. Di kecamatan ini
tidak ada penduduk yang menggunakan PAM karena memang PAM belum masuk ke
kecamatan ini. Sama halnya seperti saluran telepon yang belum masuk di
Kecamatan Bogorejo. Seluruh warganya saat ini menggunakan telepon genggam untuk
berkomunikasi. Dalam
hal penyediaan air bersih, hanya ada 2 desa yang menggunakan Pamsimas yaitu
Desa Tempurejo dan Desa Sendangrejo. Desa Sendangrejo telah menggunakan
Pamsimas sebagai sumber air bersih sejak tahun 2005 dan Desa Tempurejo baru
pada tahun 2008.
0 komentar:
Posting Komentar