3.4.1
Kecenderungan
Kecenderungan perkembangan permasalahan pada Wilayah
Bogorejo yaitu terjadinya ketimpangan antardesa. Disparitas pembangunan
merupakan masalah pembangunan antar-wilayah yang tidak merata.
Kesenjangan-kesenjangan yang terjadi karena pembangunan terpusat/terkonsentrasi
di kawasan perkotaan dan pusat-pusat pertumbuhan, sementara wilayah hinterland
mengalami pengurasan sumberdaya yang berlebihan. Secara makro dapat kita lihat
terjadinya ketimpangan pembangunan yang signifikan, seperti antar desa-kota di
wilayah Blora.
Kesenjangan ini pada akhirnya menimbulkan
permasalahan yang dalam konteks makro sangat merugikan proses pembangunan yang
ingin dicapai. Ketidakseimbangan pembangunan antarwilayah/kawasan di satu sisi
terjadi dalam bentuk buruknya distribusi dan alokasi pemanfaatan sumberdaya
yang menciptakan inefisiensi dan tidak optimalnya sistem ekonomi. Di sisi lai,
potensi konflik terjadi sedemikian besar karena wilayah-wilayah yang dulunya
kurang tersentuh pembangunan mula menuntut hak-haknya. Ketidakseimbangan
pembangunan menghasilkan struktur hubungan antarwilayah yang membentuk suatu
interaksi yang saling memperlemah. Wilayah/kawasan hinterland menjadil
lemah karena pengurasan sumberdaya yang berlebihan (backwash), yang
mengakibatkan aliran bersih dan akumulasi nilai tambah tertuju ke pusat-pusat
pembangunan secara masif dan berlebihan sehingga terjadi akumulasi nilai tambah
di kawasan-kawasan pusat pertumbuhan.
0 komentar:
Posting Komentar