2.2.3
Karakteristik Kegiatan Ekonomi
Dilihat
dari PDRB Kabupaten Blora Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2008-2010,
Kecamatan Bogorejo mengalami peningkatan perekonomian. Tahun 2009 Kecamatan
Bogorejo mengalami peningkatan 5,96 % dari tahun 2008. Tahun 2010 mengalami
peningkatan 4,71 % dari tahun 2009.
Jika
dilihat dari PDRB ADHB, Kecamatan Bogorejo yang utama dicapai oleh sektor
pertanian kemudian disusul oleh sektor perdagangan dan pada urutan ketiga yaitu
sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Tidak berbeda jika dilihat
berdasarkan PDRB ADHK, sektor utama yang dicapai Kecamatan Bogorejo adalah
sektor pertanian. Hal ini dikarenakan penggunaan lahan terluas di Kecamatan
Bogorejo merupakan lahan pertanian.
Desa
Sendangrejo, merupakan salah satu desa berada pada Kecamatan Bogorejo,
Kabupaten Blora. Desa ini berada pada sekitar wisata alam yang berupa hutan dan
bumi perkemahan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Hutan jati tersebut
dikelola oleh dinas Perhutani. Namun yang terjadi ekowisata hutan tersebut
kurang diminati oleh sebagian besar masyarakat. Kebijakan pengembangan
ekowisata dikawasan perkotaan menyebabkan tingginya tingkat urbanisasi ke
perkotaan. Sebaliknya dipihak lain, pasar-pasar tradisional menjadi semakin
stagnan. Paradigma kebijakan program pembangunan wisata tidak hanya terkonsentrasi
pada wilayah perkotaan saja, namun sudah semestinya melirik wilayah perdesaan.
Dengan begitu, konsentrasi “kue pembangunan” tidak hanya dinikmati oleh
penduduk dan masyarakat perkotaan saja, tetapi juga dapat dinikmati oleh
masyarakat perdesaan yang bertempat tinggal dikawasan yang jauh dari gemerlap
dan hingar bingarnya kehidupan perkotaan. Ini sangat penting diperhatikan
mengingat perlunya perubahan kebijakan yang lebih memperhatikan kehidupan
masyarakat perdesaan salah satu harapan dengan adanya perubahan kebijakan itu
adalah berkaitan dengan kebijakan pemerintah dibidang pengembangan pariwisata
yang terdapat dimasyarakat perdesaan, khususnya wisata lingkungan. Tujuannya
adalah menciptakan kesempatan dan peluang kerja bagi masyarakat yang mendiami
wilayah perdesaan, dalam kaitannya dengan peningkatan kesejahteraan mereka.
Salah satu program pemerintah yang berkaitan langsung dengan masyarakat
perdesaan adalah meningkatkan sektor wisata lingkungan dan agrowisata yang
diharapkan mampu memberi kontribusi pada pengembangan wilayah perdesaan. Namun
dalam kenyataannya tetap muncul kendala-kendala sebagai akibat kurang
sinerginya kebijakan pemerintah atau kata lain masih egosektoral, dalam arti
kurangnya koordinasi dan integrasi antara kebijakan dan peraturan yang
diimplementasikannya. Hal ini akan berdampak pada masih munculnya keragu-raguan
dari berbagai pihak yang berminat berinvestasi disektor pariwisata, terutama
dengan masih belum jelas atau tumpang tindihnya berbagai peraturan yang
berkaitan dengan masalah penataan tata ruang pada kawasan yang dianggap
berpotensi untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata.
Membahas
pengembangan ekowisata dimasyarakat perdesaan Sendangrejo yang merupakan
wilayah perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah dengan Provinsi Jawa Timur,
dirasakan sangat signifikan. Kesan-kesan negatif yang tercipta sebagai akibat
wilayah perbatasan yang dijadikan sebagai lalu lalangnya masalah pembalakan
hutan (illegal logging) dan
penyelundupan. Pengembangan berbagai potensi wilayah perbatasan yang ada perlu
diperhatikan baik dari aspek modal sosialnya, potensi ekonomi yang dapat
dikembangkan; dan juga mengenai potensi sumber daya manusia yang tersedia.
0 komentar:
Posting Komentar